Bentuk organisasi divisi orientasinya lebih kepada sistem terbuka dan penggunaan pusat-pusat laba dan investasi untuk pengendalian. Berbeda dengan bentuk organisasi fungsional yang menggunakan pusat biaya dan pendapatan dalam pengendaliannya. Bentuk organisasi divisi dapat memungkinkan penyesuaian yang segera terhadap perubahan lingkungan sekitar sehingga mejadi lebih efektif.
Suatu divisi yang terdesentralisasi dapat dianggap sebagai suatu kesatuan yang independen. Atas persetujuan manajemen senior, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk membangun dan memperluas divisi usahanya, termasuk mencari peluang-peluang kompetitif yang mungkin berbeda dari strategi yang diterapkan manajer divisi lain pada lini produk yang berbeda. Bentuk organisasi divisi lebih cepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan dan mempersingkat waktu proses aktivitas. Manajer divisi berwenang untuk mengubah jadwal produksi dalam rangka memenuhi permintaan dari salah satu pelanggan mahkotanya (pelanggan penting). Tidak seperti pada organisasi fungsional, di mana permintaan seperti itu harus disampaikan terlebih dahulu oleh manajer penjualan kepada manajemen senior dan kemudian diturunkan lagi kepada manajer produksi.
Manajer divisi bertanggung jawab untuk mengendalikan elemen profitabilitas yang menyangkut divisi yang dipimpinnya. Bentu organisasi divisi juga merupakan tempat latihan yang sangat baik (tepat) khususnya bagi para manajer muda untuk memupuk jiwa dan semangat kewirausahaan. Lebih lanjut, manajer divisi biasanya akan membentuk pusat-pusat pertanggungjawaban di dalam organisasi divisinya. Tugas pengendalian untuk pusat-pusat pertanggungjawaban ini serupa dengan tugas pengendalian yang ada dalam organisasi fungsional, hanya saja dalam skala yang lebih kecil.
0 Komentar untuk Organisasi Divisi